Pages

Rabu, 12 Agustus 2015

Not so important post....

Hey, everyone, do you know that love has a lifespan of three years?


when you're in love and your heart suddenly starts beating faster, it's really because there's a narcotic being released inside your chest. But after two or three years, once you've gotten used to your partner, it won't be released anymore.


so basically, the lifespan of love lasts for about three years.

*taken from translation of Aru Kagaku no Shoumei (KnB doujin by Gusari) by dear-marionette lj*




Jumat, 15 Mei 2015

[perfection] Arashi - Aozora no Shita, Kimi no Tonari MV

Tanggal 13 Mei kemaren, single Arashi paling baru, Aozora no Shita Kimi no Tonari resmi rilis di Jepang!

Dan berhubung gw agak sangat terkesima sama MV ini, maka gw akan sekadar membagikan kebahagiaan gw ketika melihat MV ini.

Ichiban gw (member yang paling gw suka) adalah Jun. Sekali lagi, Jun. Sudah diuji di hati dan pikiran gw selama kurang lebih 4 tahun TwT

Tapi ketika gw liat 30 detik pertama MV ini gw malah teriak liat si...

Senin, 27 April 2015

A for April

Tidak usah menebak-nebak isi post ini dari judulnya, karena dipastikan tidak ada hubungannya. Mungkin.

Bulan April kata orang identik dengan April Mop. Momen di mana kamu kamu kamu lagi diperbolehkan berbohong untuk lucu-lucuan kepada semua orang. Tapi gw mah anaknya ga ikut-ikutan, jadi gw bukan penganut April Mop.

Jadi, ada apa di bulan April ini? Tentu saja ini persis setahun sejak gw pergi ke negeri Sakura, Jepang. Fyi, post-an gw masih belum akan dilanjutkan, kemungkinan tidak akan diteruskan selamanya, karena saya tak kunjung mengecek kompie satu lagi XD

Oke. Jadi apakah saya sudah move on setelah satu tahun? Nggak. Saya ga move on sama sekali.

Pas bulan Agustus gw pergi ke Singapura, salah satu negeri yang pernah gw kunjungi dan kesan pertama gw adalah 'I like it', tapi malah bikin kesan kedua gw: enakan di Jepang, orangnya lebih ramah. Duar!

Lupakan.

Btw, kemaren-kemaren ini temen gw pergi ke salah satu tempat di Indonesia dan bilang "Ga usah ke luar negeri, di Indonesia banyak tempat bagus yang ga kalah malah lebih bagus dari luar negeri" kurang lebih seperti itu.

Gimana? Setuju ngga?

Jumat, 20 Maret 2015

And it's getting worse, isn't it?

Hal yang paling menyenangkan dari seorang konsumen adalah ketika kita tau beres aja.

Misalnya kalau kita mau makan, ya kita mesen, makan, bayar atau mesen, bayar, makan. Dan sudah menjadi hak konsumen lah buat marah-marah kalau makanannya stoknya kosong, atau makanannya ga enak, dan sebagainya. Hasil akhir adalah segalanya, bodo amat sama proses, konsumen taunya ya beres aja. Gitu toh? Karyawannya sakit? Emang urusan konsumen? Kalau konsumen itu emaknya sih mungkin iya lol.

Oke, jadi gw kerja di sebuah perusahaan penerbit komik. Dan lu tau lah, bacaan gw itu sebagian sangat besar (apa ini) adalah komik. Dan sebelum masuk ke situ, sebagai seorang konsumen, awalnya, gw memiliki bayangan-bayangan tentang proses tentang pembuatan komik. Komik terjemahan tentu saja.

Dan ketika gw kerja dan mengenal proses serta orang-orang yang berada di belakang layar, jujur saja, hal ini di luar ekspektasi gw yang luar biasa sebelumnya. Kupikir begini ternyata begono, secara garis besar sih begitu :)) Kadang ga tahu kebenaran itu bisa menjadi sebuah kebahagiaan sendiri, lho.

Anyway, gw masih tetap berharap 2 komik ini bakal terbit disini. Dan ketika hal itu terjadi, mungkin sudah saatnya gw bakal pensiun dini dari komik.

1. Gintama


Minggu, 08 Maret 2015

[Solved] Hardisk cenat cenut terus ga kedetek.

Jadi ceritanya sekitar jam setenga 3 pagi (yap, PAGI) hari ini, kurang dari 2 jam yang lalu, gw pengen nonton performance Arashi yang gw donlod sekitar 3-4 hari yang lalu. Donlodannya gw simpen di HDD Ext soalnya filenya gede dan ya semua file Arashi gw disitu.

Masalahnya adalah ... pas gw colokin tuh HDD, eh dia malah nyanyi ctak ctek ctak ctek. Mending nyanyi tapi kedetek, eh ini kedetek juga kagak. Berhubung ini HDD Ext umurnya belom ada setengah tahun, pemikiran gw udah langsung kemana mana.

"Anjrit, jelek banget ni HDD, T*shiba sih, harusnya beli Se*Gate aja"
"Yang kemaren juga pernah ga kedetek si B*fallo, dituker sih sama yang baru tapi data ilang, anjrit ini isinya banyak anime nya, pake acara blu ray, belom lagi file Arashi, kemaren2 ilang masa yang ini ilang lagi"
"Masih garansi sih, tapi tokonya jauh bener di MangDu, aaaarrrghhh"

Yah saya memang begitu.

Jumat, 06 Maret 2015

Sebut aja tim KRL (part 2)

Kalau lu anak kereta banget, pasti lu dah ga asing denger kata gerbong wanita. Secara gampangnya sih, gerbong ini dikhususkan buat cewek, mulai dari nenek2, emak2, mba2, adek2, dan bocah. Kalau artinya isinya semua cewek, eits, belom tentu. Bisa jadi si nenek apa si emak apa tante bawa cucu, anak atau keponakannya yang cowok. Selama masih kanak-kanak atau berasa bocah gitu sih gpp ada di gerbong ini :)

Dan fyi aja, sebetulnya di sekitar tahun 2012 (klo ga salah), ada juga namanya kereta khusus wanita. Yes, kereta khusus wanita. 8 gerbong kereta isinya cewek semua. Can you imagine it? Seriusan itu bener-bener langkah yang luar biasa ga penting. Kenapa? Padahal gw cewek. Kenapa gw menganggap ini ga guna?

Kamis, 29 Januari 2015

MCU pertama seumur hidup

MCU, yang kalau dipanjangin (apanya tuh yang dipanjangin?) menjadi Medical Check up, adalah salah satu tahap seleksi penerimaan karyawan perusahaan yang gw ikuti.

Oke gw ga usah sebut nama perusahaannya ya, ga ngaruh.

Tapi jujur, ini adalah the first time (tendangan kali first time) gw melakukan pemeriksaan kesehatan macem ginian. Ibaratnya, kalau ga kepaksa banget, ga bakal deh gw lakukan.

Karena seperti yang lu tau, gw itu (berasa terkenal banget sih lo? emak lo aja kadang lupa nama lo siapa) anaknya santai kayak di tempat tidur (maaf saya ga pernah santai kalau di pantai, bawaannya pengen pulang mulu, panas!). Buat gw itu, ya kalau sakit ya sakit aja, paling mentok ya mati, puji Tuhan kalau sakitnya jarang-jarang. Dan hal itu didukung oleh fakta kalau penyakit gw sampe detik ini cuma berkisar, batuk sama pilek, demam, ya paling heboh ya waktu cacar (ini mah pasti dapet, cong).

Selasa, 27 Januari 2015

Sebut aja tim KRL (part 1)

Gw orang yang suka naik kereta atau kita sebut saja KRL. Gw pertama kali naik KRL pas kuliah sekitar tahun 2007. Waktu itu gw nelpon temen gw mo pulang bareng terus dia bilang "Oke, kita naik kereta ya"

Kesan pertama gw naik KRL dari Palmerah ampe Pondok Ranji waktu itu adalah gw kagum dan terkesima. Harganya masih sekitar 4.500 rupiah (kalau ga salah) buat yang AC, tapi menurut gw ini sangat-sangat worth it lah. Dengan 4.500 rupiah, ga ada 15 menit dari Palmerah lu dah nyampe aja di Pondok Ranji. Naik mobil pribadi aja butuh lebih dari 1 jam biasanya. Gimana gw ga terharu saat itu. Seriusan. Gw semacam "Kemana aja gw? (kok baru tau ada transportasi murah praktis ini)"

Seterusnya sampe gw lulus, sampe gw kerja, gw tetep memakai kereta. Mulanya dari cuma tau trayek Serpong - Tanah Abang, ampe gw hapal semua jalur di Manggarai, sampe banyak yang nanya ke gw pas lagi nunggu kereta "Mbak, ini ke serpong ya?" atau "Mbak, yang ke Bogor jalur mana ya?" pernah juga "Bekasi udah lewat belum?" Mungkin muka gw ada tulisannya kali ya semacam "Tanya saya, kalau tidak tahu kereta Anda datang di jalur mana!". Lain kali ngelamar kerjaan di PT. KAI aja jadi petugas stasiun deh. Nanti pas ditanya kenapa mau masuk sini gw jawab "Abis saya disini ditanyain mulu sama bapak-bapak ibu-ibu semua yang ada di sini, mungkin saya cocoknya kerja di air stasiun kereta"