Pages

Jumat, 14 Juli 2017

A post dedicated to...


ERWIN SMITH.

Awalnya gue berpikir untuk membuat postingan dedicated to Yuri Plisetsky yang sukses membuat gue lemah fisik dan batin karena fandom Yuri!!! on Ice. But I'm so sorry, lil kitten, pertemuan kita baru seumur jagung, jadi mungkin lain kali :)

Oke, ketika gue mengatakan Erwin Smith, apa lu tau dia siapa? Hahaha. Mungkin (di sini) banyak yang lebih suka Eren Yeager, atau Levi, atau bahkan Mikasa Ackerman. Tidak heran, sih. Tapi kalau lu  meremehkan Erwin Smith, tolong berhenti wkwkw. Erwin Smith adalah salah satu karakter terbaik di fandom AoT. Kenapa? Sabar, akan gue jelaskan di bawah.
 
This gonna be a long long longggg post. Pengen disingkat, sih, tapi gue rasa ini bagus juga buat pengingat gue, so I decided to write as long as possible lololols. Walau judulnya "dedicated to Erwin Smith", tapi gue juga akan menyinggung karakter lain juga jadi ini memang tidak 100% all about Erwin Smith. 
 
(edit Maret 2021) -- Halo ^^, gue gak nyangka masih ada yang baca ini di tahun 2020-2021, karena aslinya ini postingan dari tahun 2017, jadi udah cukup lama umurnya. Sejujurnya ini cuma surat cinta gue untuk Erwin Smith aja. Niat awal gue ingin berusaha senetral mungkin menuliskannya, tapi gue tau itu hal yang tidak mungkin. Gue terlalu bucin sama Erwin. 
 
Untuk yang tidak suka sama Erwin mungkin lu akan eneg banget baca ini, gue tidak menyarankan. Ada beberapa interview dari Isayama di bawah, tapi interpretasi gue dan kalian bisa aja berbeda (dan itu lumrah), so let's respect each other. Disclaimer: bahasa Inggris gue gak bagus2 amat wkwk. Kalau ditanya kenapa setengah Inggris setengah Indo ya karena mood saat ngetik aja ges :") im cringe but at least im free (kalau kata eren)
 
Gue sebenarnya terus update postingan ini secara berkala tiap gue tau fakta baru tentang Erwin dan mengedit tulisan gue sendiri apabila gue rasa ada yang perlu diperbaiki. Seperti yang gue bilang sebelumnya, gue ingin menjadikan ini sebagai pengingat untuk diri gue sendiri. Let's go!


Warning.

Heavy Spoiler alert.


Erwin Smith adalah Commander ke-13 Survey Corps menggantikan si botak Keith Shadis yang kalau lu ingat dia menjedokkan kepala ke Sasha waktu cewek itu makan kentang di awal-awal episode season 1. Erwin dipilih sendiri oleh si Keith, karena Erwin terbukti cerdas dan ahli dalam strategi.

Read from right to left. (kiri) Keith sebelum dia botak. (kanan) Erwin masih muda



Di bawah kepemimpinan Erwin Smith, Survey Corps sebetulnya sedikit demi sedikit mengalami kemajuan. Walau korban jiwa memang lebih sedikit dibanding di bawah kepemimpinan Keith Shadis, tapi kenyataan bahwa masih adanya korban saat mereka melakukan ekspedisi ke luar, membuat Erwin tidak luput dari cemoohan. Erwin pun dijuluki iblis karena sikapnya yang tegas saat misi dianggap seperti tidak punya hati terhadap bawahannya yang menjadi korban. Semua cenderung menganggap Erwin adalah pembunuh, nyaris tidak pernah ada rasa terima kasih atas keberanian Erwin memimpin pasukan demi humanity.

Erwin tidak bertarung seorang diri, dia punya teman-teman yang sangat ia percaya untuk membantu misinya, menyelamatkan humanity ini. Salah satunya adalah Levi.

Kalau sudah pernah baca Shingeki no Kyojin: Kuinaki Sentaku--A Choice With No Regrets (manga atau OVA) pasti kalian tahu bahwa Levi direkrut oleh Erwin sendiri untuk jadi bagian dari Survey Corps. Levi awalnya dikisahkan sebagai pemuda yang tinggal di underground, tempat yang bisa kita anggap sebagai tempat orang-orang terkucilkan, seperti ga ada masa depan. Namun, hidupnya berubah saat dia bertemu dengan Erwin. Erwin melihat sisi positif (nama lain dari memanfaatkan--becanda) Levi, yang bisa menggunakan 3D Gear tanpa diberi pelatihan khusus seperti Survey Corps. Alih-alih meringkusnya karena memiliki senjata itu secara ilegal, Erwin malah langsung mem-propose Levi buat menikahinya masuk Survey Corps.

Walau awalnya Levi masuk karena terpaksa, sembari menjalankan misi tersembunyinya yaitu membunuh Erwin, tapi setelah semua terbongkar dan berakhir, Levi memutuskan sendiri untuk tetap menjadi anggota Survey Corps (tentu saja Erwin juga memintanya untuk tetap tinggal hehehe). "Aku akan mengikutimu Erwin, dan pilihan itu tidak akan pernah kusesali seumur hidupku." (Ucapan Levi berdasarkan OVA). Ada perbedaan sedikit dengan manga tapi keduanya tetap menampilkan kalau Levi tetap bertahan di Survey Corps karena Erwin :p (ya pokoknya ada unsur Erwin di keputusan Levi)

Pada kasus Levi di atas, Erwin bisa melihat sisi lain seseorang yang mungkin terlewatkan atau bahkan tidak disadari oleh orang tersebut. What a man.

Dan hal itu juga terbukti pada anak buahnya yang lain, misalnya Eren dan Armin. Dia adalah pengamat yang cakap dan cerdas. Dia tak pernah menyia-nyiakan potensi dari anak buahnya bahkan dari "monster" seperti Eren. Secara logika, sudah jelas titan harus segera dimusnahkan, tapi Erwin melihat Eren bisa dimanfaatkan sebagai sebuah tambahan kekuatan untuk Survey Corps.

Sadar, kan, kalian kalau Levi nendang-nendangin Eren itu termasuk dalam rencana Erwin yaitu: Eren dilempar ke Survey Corps... mungkin wkwk.




Jangan lupa kalau Armin adalah salah seorang yang terinspirasi dari sang commander (Chapter 27)



chapter 49

Karena ucapan Erwin itu, Armin pun bisa memprovokasi Bertholdt sewaktu penculikan Eren. (Chapter 49)

BY THE WAY, dari gambar di atas juga kita bisa lihat kalau Erwin itu sosok pemimpin yang mengayomi, eh maksud gue, dia bukan hanya ngomong doang tapi memberi aksi, menjadi teladan bagi anak buahnya. Pas tangannya dimakan titan, apa yang dia lakukan? Teriak minta tolong? Menangis? Memikirkan dirinya sendiri dulu? Nggak sama sekali. Dia malah bilang, "MAJUUUU!" alih-alih meminta orang untuk menolongnya dulu.
  
chapter 50


Lalu bagaimana kelanjutannya? Setelah Armin berhasil memprovokasi Bertholdt, apakah pada akhirnya Armin yang ngebebasin Eren? Atau Mikasa? BUKAN! Yang berhasil melakukannya adalah orang ini....




Siapa dia? Ayo kita lihat mukanya....

Slice it with left hand omg

Kalau lu melihat gambar sebelumnya, sang Commander berhasil menebas putus jari Armored Titan dengan tangan kirinya. What. A. Man. Gue rasa dia juga beda tipis kekuatannya sama Levi Mike.

Setelah berhasil menyelamatkan Eren, mereka yang tersisa pun kembali ke tembok. Dengan luka Erwin yang sangat parah itu (tangannya ilang cuy!!), DIA BARU PINGSAN waktu semua sampai di tujuan. Waktu semua sudah berada di tempat yang aman dia baru kehilangan kesadaran. Yang adegan ini tidak bisa kalian temukan saat menonton anime season 2 :') Kalian harus baca manga-nya dulu untuk membuktikannya. Lihatlah betapa bertanggung jawabnya doi, memimpin dari awal sampai akhir.
 
chapter 50
 
chapter 51

Dan jangan lupa kalau Erwin tidak pernah mengeluhkan perihal dirinya yang kehilangan sebelah tangannya. Malah dia merasa ini tidak ada apa-apanya dengan banyaknya anggota Survey Corps yang mati karena (strategi) dia. Dia juga tak ragu berkata bakal bayar sisa utangnya di neraka. Pada momen ini harusnya pada sadar kalau Erwin berperan jadi iblis karena terpaksa. Yang adegan ini (juga) tidak bisa kalian temukan saat menonton anime season 2 :') (2)

"Kau pikir sudah berapa orang yang aku umpankan ke titan sampai sekarang? Satu tangan saja tidak cukup untuk menebusnya. Aku akan membayar sisanya di neraka suatu saat."

Hal yang menarik lagi, Erwin sebetulnya punya masa lalu yang kelam juga. Di masa kecil dia adalah anak yang mempunyai rasa ingin tahu yang super besar sehingga dia tidak ragu-ragu bertanya hal-hal di luar pikiran anak sebayanya. Saat itu Erwin kecil sedang belajar tentang kehidupan di dalam tembok. Dikatakan bahwa tidak ada catatan sejarah sebelum manusia bisa ada di dalam tembok. Sebagian besar manusia sudah lenyap dan hanya tersisa yang ada di dalam tembok. Seiring berjalannya waktu satu per satu konflik berhasil diatasi dan mereka hidup tenang. Itulah yang diajarkan kepada anak-anak. Namun, Erwin meragukan hal itu. Ia pun bertanya pada gurunya yang adalah ayahnya sendiri. Pertanyaan itu pun tidak dijawab di kelas, tapi beliau akhirnya menjawab saat berdua saja. Ayahnya mengatakan bahwa buku sejarah yang dibuat oleh pemerintahan penuh kontradiksi dan misteri. Harusnya angkatan pertama manusia bisa menceritakan sejarah mereka (sebelum ada di tembok) kepada anak-anaknya, tapi itu tidak terjadi. Ayahnya pun menceritakan lebih lanjut, mungkin mengenai teorinya (mungkin, atau spekulasinya). Jawaban ayahnya pun membuatnya semakin penasaran sehingga ia pun menceritakan teori ayahnya itu kepada teman-temannya. Yang pada akhirnya berakhir dengan kematian sang ayah.

Ya karena Erwin saat itu belum terlalu bijak untuk mengerti keadaan. Ayahnya pun menjadi korban oleh orang pemerintahan karena cerita semacam itu seharusnya "dirahasiakan". Apa lu bisa memahami bagaimana rasanya jadi Erwin? Kenapa keinginan mengungkap dan mengetahui kebenaran dinilai sebagai sebuah kejahatan?

"Jawaban ayahku saat itu... membuatku yang masih kecil ini tergugah. Hanya saja saat itu aku tidak cukup bijak untuk memahami kenapa Ayahku sengaja tidak menjawab pertanyaanku saat di kelas. Aku pun menceritakan kepada anak-anak di kota mengenai jawaban ayahku dan sampai suatu hari aku pun ditanyai oleh Polisi Militer. Ayah tidak pernah kembali, dia meninggal karena kecelakaan, jauh dari kota. Karena pengkhianatanku ayah dibunuh oleh orang pemerintahan."

  

Untuk anak seumur Erwin saat itu, dia bisa saja jadi anak yang memberontak, membenci pemerintahan, mengutuk semua orang karena ayahnya dibunuh. Semua itu rasanya bisa dimaklumi seperti halnya Eren yang sangat membenci titan karena telah membunuh ibunya. Tapi itu gak terjadi. Erwin tidak berubah jadi orang kehilangan kontrol seperti itu. Sampai berhasil menjadi commander, Erwin termasuk orang yang mampu mengontrol emosinya bahkan terkesan sangat misterius, tidak pernah mengungkit masa lalunya yang kelam sebagai alasan membenci orang (atau titan).

Memang, mendekati akhir hidupnya, Erwin mengaku kalau alasan dia bergabung dengan Survey Corps, "membohongi" teman-temannya agar mau bergabung ke Survey Corps, "mengorbankan" comrades-nya, salah satunya adalah untuk mencapai impiannya (atau impian ayahnya) yang ingin mengungkap kebenaran, yang jawabannya ada di basement rumah Eren (teori bahwa titan adalah manusia misalnya). 
 
Tapi menurut gue sih ya, Erwin gak plek-plek membohongi bawahannya dan teman-temannya untuk masuk SC, pas rekrutmen di angkatan Eren pun dia udah menegaskan bakal banyak yang mati sejak awal. Mungkin saat itu Erwin udah merasa gak layak banget makanya menyalahkan dirinya dengan ngomong kayak gitu. Toh sepanjang menjadi komandan, dia selalu berusaha membuat strategi terbaik biar gak terlalu banyak korban.

https://fuku-shuu.tumblr.com/post/148813026702/shingeki-no-kyojin-answers-fanbook-isayama

(edit--2021) Oke baru sadar kalau Isayama-sensei udah menjawab sendiri kalau Erwin selalu perang batin dengan tindakannya :") Baca kalimat terakhir: Dia berkali-kali mengalami frustrasi dan pertarungan batin selama hidupnya. Oke, jadi apakah benar Erwin tidak peduli sama bawahannya? SALAH! Peran dia sebagai commander membuat dia terlihat dingin demi keberhasilan sebuah misi, tapi sebetulnya dia peduli terhadap nyawa anak buahnya. Berarti benar ketika Erwin bilang dia membohongi teman-temannya, mengorbankan banyak jiwa itu adalah refleksi dari rasa bersalah dia, dia merasa salah banget sampe hanya bisa mengatakan hal-hal yang negatif tentang dirinya.

Dan bagian: "Erwin is not the type to prioritize his own dream. In order to carry out his responsibility, Erwin is one who will abandon his ambitions at the crucial moment and make the most ideal choice."  

terjemahan: "Erwin bukan tipe yang akan memprioritaskan mimpinya. Jika itu menyangkut tanggung jawabnya, Erwin adalah orang yang akan meninggalkan ambisinya di momen yang krusial dan akan mengambil keputusan ideal."

Ini terbukti di chapter 50, ketika tangan Erwin putus dimakan titan, banyak anak buahnya yang mengkhawatirkan dia, tapi dia malah mengatakan kalau dia bisa digantikan, ketimbang mengkhawatikan dia, dia menyuruh pasukannya untuk menolong Eren. Semua demi keberhasilan misi. Dia tidak ragu mengorbankan nyawa. Sungguh pernyataan Erwin ini gak bisa dibilang egois sama sekali. Dia menjalankan tanggung jawabnya sebagai sang pemimpin.

Tolong jangan pernah bilang Erwin itu egois dan sadis! :(

Oke, kasih fun fact dulu. Buat yang gak tau, desain Erwin sendiri dibuat Isayama dengan inspirasi dari seorang Secret Service yang muncul di video Paris Hilton. Image Erwin juga dibentuk seperti Captain America dan Superman, yang berjuang untuk kebenaran dan keadilan. Gak heran sih kalau fans banyak yang bilang kalau Chris Evans a.k.a pemeran Steve Rogers/Captain America cocok untuk menjadi Erwin kalau Attack on Titan punya live action movie. Indeed, they're look alike altho i'd prefer Erwin over Capt in any cases.


"Give up on that dream and die. Lead those new recruits into hell. And I will take down the beast titan." (Chapter 80)


Itu adalah omongan Levi sesaat sebelum Erwin akhirnya MENYERAH sama mimpinya. Impian Erwin selama hidupnya. Sesuatu yang menjadi tujuannya selama dia hidup. Sesuatu yang membuatnya tidak ingin menyerah atau mati dulu.


"There were so many times where I thought death would be much easier..." (Chapter 80)

"Alasan kenapa aku bisa sampai sejauh ini adalah karena aku percaya akan datangnya hari 'itu'. Hari di mana aku bisa mendapatkan jawaban yang aku cari. Sudah banyak sekali kejadian yang membuatku berpikir lebih baik mati saja, tapi aku tidak bisa melenyapkan mimpi ayahku dari pikiranku."

Dari omongan itu gue sadar kalau dia sebenarnya juga udah "capek" buat hidup, buat ngeliat temen-temennya mati, buat berperan jadi iblis. Di scene ini sebenarnya Erwin sangat-sangat dilema serta diliputi rasa bersalah. Dia mengatakan (atau mungkin berhalusinasi karena rasa bersalahnya) saat ini comrades-nya yang sudah gugur mengawasi mereka, ingin tahu apakah jiwa yang sudah mereka korbankan itu benar mempunyai arti untuk masa depan (Tapi digambarkan seakan comrades-nya memberi pandangan dingin terhadap Erwin, yang mungkin di pikiran Erwin saat itu, dia merasa comrades-nya sangat kecewa terhadap dia atau mungkin karena dia sudah terlalu kejam sehingga wajar jika mereka melakukan hal yang sama. Singkatnya, Erwin overthinking menurut gue lol)
 
 
Gue yakin sih sebenarnya Erwin sudah condong untuk menyerah, tapi tetap impian ayahnya itu masih membayanginya sebelum ia akhirnya bisa mengambil keputusan. He must be really love his father.

chapter 72

Dan gue yakin hati Levi ikut hancur saat mengatakan hal itu. Gue sangat percaya. Apa perlu gue jelaskan kenapa? Tidak usah dijawab juga karena akan gue jelaskan dengan senang hati.

Levi punya kepercayaan yang penuh kepada semua keputusan Erwin. Erwin yang awalnya sangat ia benci (di ACWNR), berubah jadi seseorang yang ia percaya sepenuh hati. Di misi penangkapan Titan Wanita, ketika Levi akan kembali kepada timnya, Erwin menyuruhnya untuk mengisi gas dulu. Levi menolak awalnya, tapi ketika Erwin mengatakan, "Ini perintah." Levi langsung menurutinya. "Fine, understood, Erwin, I'll trust your  judgement on this one." (Chapter 28) (Baiklah, dimengerti, Erwin, aku percaya pada keputusanmu ini."

Irvin itu Erwin wwkwkw, maaf ejaan lama :p
 
Sebelum chapter 27, kalau lu baca manga-nya, tujuan penangkapan titan wanita sebenarnya tidak dijelaskan secara gamblang, kan? Di titik ini hampir semua ingin membelot buat menghadapi titan wanita, termasuk tim Levi yang sudah senior. Saat titan wanita mengejar tim Levi karena ada Eren di situ, banyak pasukan survey corps yang mati karena mencoba menghadang sang titan. Nah, si Eren dan lainnya, kecuali Levi, juga nyaris berbalik untuk melawan si titan wanita itu. Tidak bisa disalahkan juga karena keadaan saat itu mereka seakan hanya menunggu kematian menjemput. Mereka terus menerus panik dan bingung sampai akhirnya mereka disadarkan oleh Levi yang menyuruh mereka tetap tenang dan fokus pada rencana awal yaitu melindungi Eren apa pun yang terjadi walau nyawa taruhannya. Pahami ini sebagai sebuah kepercayaan penuh Levi kepada rencana Erwin sampai dia tetap ga terpicu buat ngelawan titan itu.

Eren pun termasuk meragukan, mungkinkah rencana Commander ini sebetulnya yang terbaik? Kalau saja semua diberi tahu tujuan utamanya pasti mereka bakal lebih waspada sehingga yang mati tidak akan sebanyak itu. Hal yang sama pun dipikirkan oleh Jean. Kebanyakan orang pasti bakal berpikir hal yang sama, tapi mari simak kata-kata Armin berikut yang menurut gue ngena banget.


"Semua orang bisa membuat pilihan jika ia tahu apa hasilnya nanti. Memang mudah jika kita berkata 'kita harusnya begini' setelahnya. Masalahnya adalah kita tidak tahu! Kita tidak pernah tahu semuanya! Namun, waktu terus berjalan dan tidak akan berhenti hanya karena kau mengharapkannya! Dan pastilah akan datang masa ketika kamu harus membuat pilihan, bahkan ketika kamu tidak tahu apa hasilnya nanti."

Di akhir barulah diketahui kalau tujuan utama mereka adalah untuk menangkap titan wanita hidup-hidup. Sesuatu yang sengaja tidak diberitahukan kepada semuanya, hanya yang para senior saja yang tahu, karena dicurigai ada mata-mata di antara pasukan Survey Corps.

Oke lanjut.

Di chapter 72, Levi seakan ga pengen Erwin ikut dalam misi, bahkan sampe pengen matahin kakinya. Itu bukan karena Levi khawatir Erwin adalah orang yang berbahaya (karena Erwin tersenyum creepy pas tau titan adalah manusia jadi kesannya Erwin adalah dalangnya), tapi sesederhana karena dia cemas dengan keadaan Erwin (dikonfirmasi sendiri sama Isayama-sensei (gue baca dari tumblr--bisa dilihat di gambar bawah)) yang hanya punya sebelah tangan sehingga sangat berpotensi tidak selamat. Karena cemas makanya dia menyuruh Erwin untuk tetap tinggal di tempatnya dan menyerahkan strateginya pada Hanji.
 
masih gak ngerti kenapa orang-orang curiga ke Erwin, dia bahkan berucap kek gini. Dari dulu dia udah menegaskan kalau dia gpp mati dalam misi. Apa dikira dia cuma pura-pura ya? Tangannya beneran ilang woyy.... Emang Erwin beneran semencurigakan itu? :(

 
 
https://oscarforjm.tumblr.com/post/159825594085/answers


Erwin menolak tawaran Levi itu. Dia mengatakan kalau di setiap perubahan yang terjadi nanti, dia harus ada dan menyaksikannya sendiri. Baginya impiannya untuk mengungkap kebenaran itu lebih penting dari kakinya (yang mau dipatahin Levi) dan daripada humanity (karena kalau Erwin mati maka mereka kehilangan pemimpin (terbaik) dan humanity bisa kehilangan harapan--setidaknya Levi merasa seperti itu).



Levi jadi super sedih (kelihatan dari mukanya) dan akhirnya menyendiri. Walau kek gitu dia tetap bilang, aku tetap percaya keputusanmu, Erwin.  

Trivia: karena super pissed off sama keputusan Erwin makanya dia melampiaskan kekesalannya saat memukul Eren dan Jean yang lagi berantem di tempat makan XD


https://fuku-shuu.tumblr.com/post/148813026702/shingeki-no-kyojin-answers-fanbook-isayama
 -----
terjemahan yang digarisbawahi: 
 
Levi menjadi sedikit marah. Ucapan (Levi) "Aku percaya keputusanmu" sebenarnya juga mengandung arti: "Kalau terjadi sesuatu, kau harus bertanggung jawab." Setelah itu Levi benar-benar menggunakan kekuatan lebih untuk menghentikan pertengkaran Eren dan Jean -- itu adalah caranya untuk melampiaskan amarah.
 -----
 
Kyaaaaaaahahahahahaha. Plis di titik ini harusnya lu semua mengerti betapa pentingnya Erwin di mata Levi. Dia bukan manusia kejam, percayalah pada Levi, kalau lu ga mau percaya sama gue :p

Ditambah lagi pernyataan Isayama-sensei kalau Mikasa, Levi dan Kenny digambarkan/dikisahkan/diibaratkan sebagai knight (ini gue pinjem istilah dari fans, knight & liege, ada juga yang bilang servant & master) dengan "orang-orang pilihan" a.k.a sang liege mereka. Kenny (knight) dengan Uri (liege), Mikasa dengan Eren, Levi dengan Erwin. Well, itu pernyataan Isayama sendiri lho, jadi it's official. Sang Ackerman akhirnya bisa mengerahkan kemampuan yang luar biasa saat menyangkut Liege-nya. Dan lucunya, Isayama juga mengatakan kalau itu terjadi lebih karena insting mereka bukan karena bloodline (sebagai Ackerman). Yang bisa dikaitkan lagi dengan perkataan Zeke di chapter 130 (silakan dilihat sendiri, karena tidak ada Erwin di situ, cuma sekadar info aja tentang Ackerman).


https://fuku-shuu.tumblr.com/post/148813026702/shingeki-no-kyojin-answers-fanbook-isayama

Jadi ketika Levi "memilih" Erwin, apa yang ada di otak lu? The humanity's strongest soldier chose the Erwin. Apa lu masih berpikir Erwin itu hanya bajingan semata? Kalau iya berarti Levi juga dong harusnya :) 
 
Itulah sebabnya kenapa gue bilang saat Levi menyuruh Erwin untuk mengubur dalam-dalam mimpinya, entah berapa ratus ribu perasaan yang bercampur aduk di dalamnya. Bayangkan misalnya Mikasa menyuruh Eren buat mati aja. Apa bisa? Mungkin ga, sih? Ga mungkin, kan, sebenarnya? Tapi, itu yang terjadi di diri Levi, jadi bisa dibayangkan sendiri ya.

Perlu dicatat juga, Levi sebetulnya lebih memprioritaskan hidup Erwin dibanding dirinya. Saat Beast Titan mulai melempari batu ke rumah-rumah di sekitaran mereka (chapter 80 ato 81), Levi sebetulnya menawarkan nyawanya untuk menghadang Beast Titan agar Erwin bisa kabur dari situ. Bagi Levi, tidak masalah dia mati asal Erwin dan Eren tetap hidup, demi kelanjutan humanity.
 
Can we take a moment to re-read Isayama's answer above? He really did say "For Levi, Erwin's existence exceed that of Levi's own". And this is the proof.



Tapi, Erwin ga ingin Levi mati sia-sia. Dia tau kesempatan Levi mati tanpa bisa mengalahkan beast titan itu besar, kecuali mereka melakukan counter attack.

Awalnya, semua (bahkan Levi juga) yakin kalau di pada titik ini mereka hanya menunggu mati. Mati. Ga ada harapan lagi, sampai Erwin bilang kalau dia masih punya rencana counter-attack. WHAT?! Gue yakin si commander ini selalu punya rencana cadangan dari cadangannya rencana cadangan lainnya. Yah semacam orang punya 2 atau 3 rencana cadangan, si Erwin punya 5 juta rencana cadangan. Otak lu terbuat dari apa bisa sepinter itu :""))

Omongan Erwin itu mengagetkan Levi. "Hah? Lu punya? Kok gak bilang dari tadi???" Ya, alasan Erwin adalah karena strategi itu memberatkannya. Kalau itu dilakukan maka Erwin harus siap melupakan mimpinya selama ini.

Strategi Erwin adalah mengorbankan dirinya dan pasukan Survey Corps untuk mengalihkan perhatian Beast Titan sementara Levi secara diam-diam akan menghabisi titan-titan yang berbaris itu kemudian Beast Titan di akhir. Agar strateginya berhasil dan bawahannya itu mau mengikutinya, tentu saja sang commander harus ikut serta sebagai pemimpin dan memberi sedikit kata-kata "manis" sebagai motivasi mereka untuk rela mendatangi ajal.

"If the king doesn't move, his subjects won't follow"-- Lelouch Lamperouge.

Dua orang karakter favorit gue ternyata mempunyai pemahaman yang sama, sehingga akhir hidupnya sama juga (T______T)
 
  
No matter what dreams or hopes you may have, no matter what kind of blissful life you've lived until now, what happens to your body when it gets crushed by a rock is the same. Everyone dies sooner or later. Does that mean all life is meaningless? Was the fact that you were ever born meaningless from the start? Would you say the same of your dead comrades? Were those soldiers lives meaningless? No, they weren't! And our fight gives meaning to those soldiers' lives! Those brave men and women! Those poor fallen men and women! The only ones who can remember them are us, the living! So we will die here, and trust the meaning of OUR lives to the next generation!! That is the sole way we can rebel against this cruel world!"
-- Erwin's last speech.
 
Perlu diterjemahin gak? Haha capek XD. Intinya: "Tidak peduli hidupmu seperti apa, orang pasti akan mati cepat atau lambat. Apakah itu artinya semua hidup itu gak ada artinya? Sia-siakah teman-teman kita yang sudah gugur itu? Tidak! Dan perjuangan kita yang akan memberi arti pada mereka. Kita yang masih hidup yang mengingat perjuangan mereka." Kurang lebih begitu.

Fun fact time (lagi)!

Gue baca salah satu twit fans yang pergi ke hmm pameran? eksibisi Attack on Titan tahun 2019, kemudian dia berbagi foto serta penjelasan isayama tentang (banyak) panel komiknya. Salah satu yang bikin gue cukup terkejut adalah ini
Ekspresi Erwin yang selama ini gue anggep kayak, "Oh shit!" ternyata malah ekspresi "Haha, oh well, bye, bitch!" (wkwkwkwkw maaf itu khayalan gue aja). Tapi ini cukup bikin gue tergelak sih. Gak gue sangka Isayama menggambarkan Erwin tetap keren sampai akhir XD Kayak dia udah siap banget sama mati XD Untuk yang pengen tau lebih banyak lagi selain panel di atas bisa cek twit sumbernya ya.

Oke lanjut lagi....

Pada akhirnya strategi Erwin (matiin Beast Titan) nyaris berhasil, kalau saja, ya kalau saja, Levi tidak ragu sekian detik dan masih terpikir untuk menyuntikkan 'seseorang' di sana. Perasaan doi yang berharap masih ada yang hidup di sana yang membuatnya tidak langsung membunuh Beast Titan.

"But I can bring back... only one man"
Hmm... jadi kamu maunya Erwin yang hidup, Levi?
some fans said this thing is called: gay panic LOL


Sudah resmi bisa kita patahkan ya teori kalau Levi masih membenci Erwin? Ayolah, itu cuma pas awal aja Levi benci, abis itu dia sayang kok wkwkwkwk... Ga bisa move on banget?

*abis ini bakal banyak tentang Levi ketimbang Erwin, be careful, yes I ship them*

Akhir dari hidup Erwin bisa gue anggap sebagai sesuatu yang sangat menyedihkan ... awalnya. Kenapa? Pertama karena nyawa Erwin dan Armin saat itu semacam dipertaruhkan, dan hanya satu saja yang bisa diselamatkan. Oke, buat fans Bertholdt, I'm so sorry buat karakter kesukaan kalian. Gue tau dia juga masih ada di sana, tapi kalau dipikirkan lagi, Bertholdt nyaris ga punya lagi pilihan hidup, Zeke bahkan menyerah.
 
-------------- 
 
(sekilas info--gapenting)

Jadi gini.... Gue menyukai Armin sejak season 1. Dia adalah karakter favorit gue no. 1 saat dan setelah season 1. Di tempat kedua adalah Erwin sebenarnya. Kemudian dua karakter favorit gue semacam diadu seperti itu? Mereka berdua sekarat dan hanya bisa memilih satu? HAAAAAA??????

Saat cerita chapter 84 itu baru rilis di scanlation (setahun yang lalu? 2016, Agustus?), jujur gue masih belum ngikutin manga AoT. Gue cuma fokus di anime aja karena gue merasa gambar manga-nya buruk wkwkw. Setelah season 1 berakhir gue gak tau apa-apa lagi. Gue cuma kena spoiler-spoiler aja kayak tangan Erwin hilang sebelah karena dimakan Titan, atau Erwin bakal mati (hampir dihukum mati maksudnya-- errr kenapa semua tentang Erwin, ya?). Selebihnya gak ada lagi yang gue tau sampai temen gue mengabarkan ke gue kalau Armin mati (tiba-tiba aja dikasih spoiler tanpa diminta).

Saat gue denger kabar itu gue semacam dead inside. Seriusan. GUE SUPER SEDIH tanpa tau kalau ternyata Erwin juga terlibat. Gue cuma bisa tertegun dan mengutuki Isayama karena dia membunuh Armin. Seminggu kemudian gue dapet lagi kabar kalau Armin ga jadi mati. Tanpa bertanya kenapa bisa begitu, gue seketika senang dan lega, walau ga tau cerita lengkapnya. Tidak tau kalau ternyata karakter kesukaan gue satu lagi yang lenyap....

Gak nyampe sebulan, gue pun kena spoiler lagi kalau Erwin mati (kena spoiler kok kayak gaya hidup?). Erwin mati! Ajaibnya gue tidak sesedih ketika mengetahui Armin mati. Bisa jadi karena gue masih menganggap Armin sebagai no. 1 saat itu jadi gue ga sedih-sedih amat. Mungkin juga karena udah kesel sama spoiler sehingga perasaan gue mulai mengabur. Antara masih sayang sama udah jengah dengan spoiler campur aduk jadi satu.

Kemudian menjelang dirilisnya AoT season 2, sekitar bulan Maret 2017 kemaren, gue pun dapet ilham buat mencari kebenaran dari cerita AoT ini. Gue pengen tau kenapa Erwin mati. Gue pengen tau kenapa Armin ga jadi mati. Gue pengen tau semuanya. Akhirnya gue mulai baca dari sekitar chapter 50an, dengan meloncati beberapa bagian seperti cerita Eren dan Historia.

Singkatnya, sampailah gue di chapter terkutuk, chapter 83, 84.

Akhirnya gue tau apa yang terjadi di sana. Asli, sakit banget rasanya pas pertama kali baca. Armin yang kebakar, Erwin yang sekarat. Hebatnya, keduanya adalah kesukaan gue. Sigh. Perasaan gue saat itu beneran ga bisa dijabarkan lagi. Rasanya udah pengen mendatangi Isayama terus bilang, "Kamu ini mau para fans bunuh diri, ya?"
 
(akhir sekilas info)
 
--------------

Levi pada akhirnya memilih untuk menyuntik Armin, walaupun awalnya dia yakin kalau Erwin-lah yang lebih pantas. Humanity masih membutuhkan Erwin. Tanpa ragu Levi memilih Erwin sejak awal. Namun, perasaannya itu sedikit berubah ketika si bocah yang bawa Erwin (edit: Floch, omg saat ngetik tulisan ini pertama kali, gue beneran gak tau nama dia) bilang, "Saat aku berpikir ulang, kurasa belum saatnya dia ke neraka. Belum." (Chapter 84)



Lihat muka Levi saat itu, gue merasa ekspresinya seperti tersentak, terpukul, ter ... ya gitu. Gue nggak tau sih, entah kenapa bagi gue ekspresi Levi sangat menarik. Semacam Levi terhenyak oleh kata-kata orang itu dan seribu juta perasaan bergejolak dalam dirinya. Gue merasa sesaat Levi memikirkan ulang keputusannya untuk menyuntik Erwin, padahal sebelumnya dia sendiri yang bilang ke Erwin buat menyerah dan pergi ke neraka.

*Oke itu interpretasi gue aja*


EKSPRESINYA ERWIN YA TUHAN TOLONG T_______T



"Levi, thank you." 

Ya mungkin ekspresi Erwin saat itu adalah ekspresi seseorang yang benar-benar sudah menyerah pada mimpinya. Dia benar-benar sudah bulat untuk mengorbankan nyawanya saja ketimbang memikirkan hidup dan mimpinya. Omongan Levi mungkin yang membantu Erwin mengambil keputusan itu. Dan ketika itu sudah terjadi, Levi malah ingin menariknya kembali ke dunia yang kejam ini...?
 
Fun fact: Jadi pas Erwin kayak semacam  (kutip)ngeluh(kutip) kalau dia sudah sampai sejauh ini, tapi kok ya kayaknya gak ada jalan lagi, itu Levi melihat Erwin sebagai bocah yang lagi dilema dan dia membaca kalau Erwin itu sebenarnya nunggu buat dibilangin, ditegasin, didukung buat 'give up on your dream and die'. (ini ada di interview Isayama juga btw, belom bisa gue kasih link, nanti di-update ya ini di bawah udah gue taro).
 
https://fuku-shuu.tumblr.com/post/148813026702/shingeki-no-kyojin-answers-fanbook-isayama
----------
Terjemahan seadanya: 
 
Karena satu kalimat dari Levi, Erwin akhirnya bisa melepaskan mimpinya demi masa depan.

- Karena dia mengerti bahwa orang hebat ini ternyata sama saja dengan manusia-manusia lainnya, Levi mengatakan "lepaskan saja mimpimu dan pergi ke neraka." Sungguh sebuah keputusan yang kejam...

Isayama: Percakapan ini jadi mengingatkan saya pada satu situasi waktu itu. Ketika menggambar adegan itu, saya memikirkan tentang "momen ketika manusia menunjukkan sifat aslinya adalah ketika mereka sudah di ambang kematian." Untuk Erwin, ini terjadi ketika beast titan memojokkannya saat di Shiganshina, kemudian sifat aslinya terlihat. Saat itu, yang ia (Erwin) tunjukkan pada kita adalah keraguannya (dilema) antara mengejar mimpinya yang bisa terjawab di basement (rumah Eren), dan tanggung jawabnya untuk mengalahkan Beast Titan walau nyawa taruhannya. Melihat kondisi Erwin saat itu, Levi merasa ia didorong oleh keinginan Erwin: "Aku harap kau bilang padaku untuk menyerah saja pada mimpiku dan pergi ke neraka." Levi berhasil menangkap keinginan Erwin saat itu. Jadi bisa dibilang, karena kalimat Levi itulah Erwin akhirnya berhasil untuk melepas mimpinya dan berubah menjadi seorang dewasa yang memprioritaskan tanggung jawabnya.
---------- 
 

 ------------------
Terjemahan seadanya

Q: Sangat mengejutkan ketika seseorang yang pernah mengatakan dirinya rela untuk meninggalkan kemanusiaannya malah tidak bisa benar-benar melepaskan mimpinya sendiri.
 
Isayama: Saya yakin Levi merasakan hal yang sama. Levi selalu melihat tujuan Erwin dalam menyelamatkan masa depan humanity sebagai tindakan yang altruistis (mementingkan orang lain) sehingga Levi ingin berbuat hal yang sama sebagai tujuan hidupnya. Itulah kenapa Levi berharap Erwin menjadi seseorang yang akan loyal pada misinya dan bisa membuat keputusan dengan kepala dingin. Ketika dia mengetahui kalau Erwin sebenarnya punya keinginan egois (anggaplah begini) tentang mimpinya, dia pasti merasa nyaris dikhianati. TETAPI di saat yang sama, dia merasa terkejut saat seseorang yang dia anggap "tidak tersentuh" (untouchable) itu ternyata punya sisi yang polos, kekanak-kanakkan, dan masih mengejar mimpi.
------------------

 
Can u relate to Erwin? Dia kayak butuh dukungan gitu, lho, buat keputusan terakhir di hidupnya, yalord, sedih. The moment when you're hoping someone would tell something in ur mind without saying it first bcs u're in such a big big big dilema. In Erwin's case, Levi did notice it.

Inilah yang menjadi alasan Levi untuk tidak jadi menyuntikkan serum itu ke Erwin. Keputusannya bulat saat Erwin di detik terakhir masih mengigau tentang titan. Dia ingin Erwin istirahat dan tenang. Terlepas dari humanity masih membutuhkan Erwin.

"Please forgive him. He had no choice but to become a demon."





"The one who made the final choice was me... No, my PERSONAL feelings decided..."--Levi



Levi memilih Erwin ketimbang humanity. Yang gue baca-baca lagi dari Tumblr, memang sebelum ekspresi Erwin yang bilang, "Levi, Thank You." itu memang ada flashback lagi saat pertemuan terakhir kali Levi dengan Kenny. Di situ Kenny mengatakan "Setiap orang adalah budak dari sesuatu" dan dari terjemahan interview dengan Isayama yang gue baca di Tumblr, Erwin itu diperbudak sama mimpinya sendiri. Menurut gue ini memang masuk akal sih. Gue merasa Erwin selama ini hidup karena mimpi tersebut, yang sebetulnya juga turunan dari mimpi ayahnya. Dan dia juga rela melakukan apa pun untuk mimpi itu, yah benar, semacam diperbudak. Bahkan ketika Levi bilang, "Setelah mimpi lu tercapai terus gimana?" Erwin terlihat bingung. Jawaban Erwin hanya: "Yah liat aja entar". Jadi pas Levi menyuruh Erwin menyerah, it's probably the best choice. Karena Levi bisa membebaskan Erwin dari peran menjadi iblis, sekaligus melepaskannya dari perbudakan sang mimpi :") What a beautiful love story. Gue ga ngerti mesti seneng apa sedih.
 
Personal opinion gue aja, apakah Erwin beneran gak tau lagi mau ngapain KALAU misalnya mimpi dia tercapai? Menurut gue sih jawaban doi yang "Yah liat aja entar" bisa karena dia beneran belom tau, dan dia punya rasa pesimis kalau memang impiannya gak akan tercapai. Bisa jadi dia terlalu diliputi sama mimpinya sampe belom punya rencana lebih jauh. Tapi, dari kepribadian Erwin yang kita (gue aja deh) tau, dia selalu punya rasa ingin tahu yang tinggi (ya seperti Armin) jadi KALAU benar tercapai, gue yakin Erwin masih ingin melakukan banyak hal terutama untuk humanity (atau mungkin membantu mewujudkan mimpi toko teh Levi). Also, what's wrong with not having a dream anymore after you've fulfilled it once tho?



---------------------------------------
Terjemahan seadanya:

Apa yang Levi perjuangkan setelah kehilangan Erwin?
"Di Survey Corps, Levi menaruh kepercayaan penuh kepada Erwin, menggunakan kekuatannya untuk melayani/mengabdi pada commander-nya. Namun, ketika Erwin terlihat dilema memilih antara  kewajibannya mempertahankan humanity dengan mimpinya sendiri, Levi pun mengatakannya untuk "menyerah saja akan mimpimu dan matilah demi kami." Apakah ini cara Levi memberi tahu Erwin untuk mengorbankan semuanya dan berjuang sampai akhir jika sang commander benar-benar ingin mengubah dunia?

Levi pun memutuskan untuk menyuntikkan Erwin yang akan mengubahnya menjadi titan, tapi kemudian mengurungkannya. Mungkin itu adalah kebaikan hati Levi--Erwin sudah membuang mimpinya dan berjuang sampai akhir, sekarang Levi pun akan membiarkannya istirahat dengan tenang bersama mimpi-mimpi itu.

Kenny pernah melayani(?) (mengabdi? enaknya serve itu diterjemahin apa, sih?) Uri, dan ketika Uri meninggal, Kenny berusaha untuk mendapatkan kekuatan yang sama seperti master-nya (Uri) supaya memahami dari sudut pandang Uri. Setelah Kenny dan Erwin tiada, apa yang akan Levi lakukan setelah ini...?"

----------------------------------------

 
 
https://fuku-shuu.tumblr.com/post/164692155937/snk-character-directory-isayama-hajime-interview

Terjemahan yang di-highlight: "Orang-orang cenderung berkata, 'Kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita tidak berhasil memenuhi mimpi kita.' Ini menunjukkan kalau seseorang yang 'terus menerus mengejar mimpi bahkan sampai detik terakhir' adalah kehidupan yang terbaik. Saya terus memikirkan kalimat ini saat menggambar akhir dari hidup Erwin."

***

Sejujurnya pas gue mengetik postingan ini, entah berapa kali gue pengen nangis. Membuat rangkuman berasa kayak lagi baca komiknya lagi, yang selalu bikin gue nangis. Selalu. Gue ga tau deh kalau chapter 84 dianimasiin gimana (edit: udah nonton dan udah ketebaklah gue nangis, nangis, NANGIS mulu)

Itulah akhir dari kehidupan sang komandan. Erwin meninggal dikelilingi oleh dua temannya, Hanji dan Levi. Sebuah momen yang cukup langka, karena kalau kita mengingat Mike, Bertholdt, Marco, semua meninggal dalam keadaan yang sangat mengerikan dan sendirian :(

Dan ini adalah opini pribadi sih, tapi setelah gue pikirkan ulang, mungkin gue cukup bersyukur bukan Erwin yang menjadi titan. Bagi gue, semua yang menjadi titan itu semacam akan menanggung beban baru lagi karena kekuatan itu, yang membuat dia menderita (ya kan Bertholdt, Reiner, Annie, EREN?) belum lagi lifespan mereka berkurang drastis (13 tahun doang?). Gue hanya bersyukur dia masih jadi manusia saat meninggal. Gue memang kangen sangat sama Erwin, gue pengen dia tetap hidup, tapi sebagian diri gue juga ga rela kalau dia mesti jadi titan. Hal yang sama sebenarnya buat Armin. Gue lebih berharap dia juga mati aja. Levi juga. Bodo amat sama yang lain. AoT tamat sampe di situ aja gue senang wkwkwk.

Itulah yang membuat gue akhirnya cukup "setuju" sama kematian Erwin, at least it's not that bad, malah bagus didampingi sama suaminya, Levi dan dia mati sebagai manusia. Walau rasanya Erwin bakal ga menolak kalau "dihidupkan" kembali menjadi titan. Anggap aja ini personal feeling gue juga.

Opini pribadi lain, sejujurnya gue ga bisa lagi menganggap Armin seperti yang dulu. Bisa dibilang memang di otak gue sampe detik ini cuma Erwin dan Levi. Armin jelas-jelas turun tahta dari karakter favorit gue. Thanks to Isayama :") Walau bukan salah Armin karena "merebut" posisi Erwin, tapi kenyataan dialah yang terpilih membuat gue jadi ga bisa menganggap Armin seperti yang dulu lagi. I'm so sorry Armin. Ini bukan salah lu, tapi ya gimana. Mungkin ini hanya sesaat, gue harap gue masih menyukai lu seperti dulu di kemudian hari.

Oke itu aja "esai" gue tentang commander yang dalam sekian bulan ini berputar-putar di otak gue. Mungkin gue harusnya ga menyukai lu ya, Commander, karena entah kenapa karakter yang gue suka, kehidupannya suka tragedi :")

Gue berharap ada penjelasan mimpi Erwin dari sudut pandang doi, karena gue pengen tau sendiri dari mulutnya Erwin, bukan cuma hanya mengira-ngira dari yang tersirat. Gue butuh satu movie tentang Erwin Smith. Gue butuh 1 komik khusus tentang Erwin Smith.

Maaf kalo di akhir-akhir gue semacam menekankan pada Levi padahal katanya ini posting-an tentang Erwin wwww, it can't be helped lols. Maaf. Dan sebenarnya masih ada 1 peristiwa lagi yang harusnya ada dari postingan ini, tapi gue tidak tuliskan, yaitu ketika Erwin nyaris dihukum gantung karena Survey Corps dianggap melawan pemerintahan yang berakhir dengan kudeta besar-besaran kemudian Historia pun diangkat menjadi ratu. Tentu saja Erwin yang merencanakannya. Bisa jadi gue akan menambahkan bagian itu suatu saat, tetapi bisa juga tidak. Apa pun itu, kalau kalian membaca sampai bagian ini, terima kasih banyak.

Erwin Smith adalah Commander ke-13 Survey Corps, dan dia kesayangan gue.

"Well, let's go and see, isn't that the survey corps way?"
-- Erwin Smith, chapter 72



Cheers!
 
Notes: 
*Gue sengaja menceritakan berdasarkan manga saja tidak mencampurkan versi anime karena ada perbedaan sedikit antara anime dan manga (sedikit atau banyak relatif, sih), biar satu suara (halah).
*Semua gambar dari manga gue ambil dari berbagai sumber jadi sebenarnya gak semua terjemahan versi Kodansha USA (English publisher), hanya untuk referensi saja.
*I still can't believe people actually read this! HAHA! I hope my writing could help y'all to understand him (Erwin) better (altho I'm super biased lol) or maybe gain some new facts about Erwin ^^

6 komentar:

  1. Gua rasa, lu buat artikel ini penuh dengan warna-warni dari perasaan lu bang.

    Salute,artikel yg emang butuh gua baca.

    *maaf kalo gua salah manggil "bang";v

    BalasHapus
    Balasan
    1. soalnya ini dibikin pas lagi sayang-sayangnya banget.
      gpp, emang gue cewek berjiwa abang2.
      makasih udah baca :)

      Hapus
  2. Ahhh puas banget baca artikelnya. Thank you for this awesome explanation.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok pada bisa nemu postingan ini sih :") makasih ya udah baca.

      Hapus
  3. Suka banget baca ini..apalagi ada bumbu"nya anara erwin sma levi ngahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngahahaha gak bisa dipisahin mereka XD makasih ya udah baca.

      Hapus