Pages

Selasa, 23 Mei 2017

Me Watching Kurobas Last Game

"Deb, ntar temenin nonton ya kalau Kurobas tayang di sini."
"He? Emang dah pasti?"
"Kata fans yang punya temen di bioskop, bakal ada, udah konfirm."

Jawaban gue?

YES! Tentu saja, dengan senang hati.



Kurobas alias Kuroko no Basuke (Kuroko's Basketball) --selanjutnya gue singkat Kurobas-- adalah anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama dan sudah diterbitkan di Indonesia oleh m&c. Di Jepang sendiri manganya sudah tamat, dan ada tambahannya yaitu Extra Game, yang kemudian Extra Game ini lah dibuat film yang tadi diajak temen gue, yang  berganti nama jadi Kuroko no Basuke: Last Game.

Gue karena sudah mengikuti dari season 1, maka tak perlu alasan lain buat ga nonton. Mumpung ditayangin di Indonesia juga. Logikanya kalau banyak yang nonton kan distributor bakal terus-terusan berusaha nayangin film anime di Indo. Kurobas mulai tayang di CGV Blitz dan Cinemaxx. Coba cek jadwalnya di websitenya ya. Siapa tau masih ada.

So, buat yang ga tau apa itu Kurobas, mari gue terangkan secara singkat.

Ini bercerita tentang basket dengan Kuroko (no. 11) dan Kagami (no. 10) sebagai tokoh utama. Lainnya adalah anggota Kiseki no Sedai (Generation of Miracle), semacam anak-anak terpilih yang hanya ada 10 tahun sekali dan kemampuan basketnya jauh di atas rata-rata. Mereka terbentuk saat di SMP Teikou dengan anggota: Akashi (no. 4, kapten), Aomine (rambut biru tua), Kise (rambut kuning), Murasakibara (rambut ungu), Midorima (rambut hijau) //trivia nama mereka berdasarkan warna rambut memang//

Nah Kuroko sendiri hadir sebagai pemain bayangan alias 6th member dari Kiseki no Sedai. Keberadaannya yang jarang disadari membuat dia mampu memberikan pass yang luar biasa. Di tv series diceritakan tentang retaknya hubungan mereka berenam saat di SMP Teikou dan kemudian berpisah, masuk ke SMA yang berbeda-beda. Pas di akhir nanti mereka semua disadarkan oleh Kuroko tentang basket yang sesungguhnya. Lalu siapa itu Kagami? Kebetulan dia bertemu Kuroko di SMA Seirin kemudian dia menjadi cahaya bagi permainan Kuroko. Silakan ditonton animenya 3 season untuk cerita yang lebih jelasnya. Di film ini keadaannya adalah Kiseki no Sedai udah berbaikan lagi :)

Oke, mulai dari cerita Last Game.

Cerita bermula dari tim Amerika street ball yang datang ke Jepang dan bertanding dengan tim Jepang, yang pemainnya adalah senpai di SMA anak-anak Kiseki no Sedai. Awalnya terlihat Jepang menguasai pertandingan, tapi ternyata itu cuma ilusi saja, pada akhirnya dengan dipermainkan tim Amerika, tim Jepang dipermalukan dan kalah dengan skor telak.

Masalah dimulai karena tim Amerika ternyata malah menghina tim Jepang sebagai monyet-monyet yang bermain basket. Belum lagi tim Jepang, Kasamatsu (senpai Kise), malah diludahin sama mereka. (Pada poin ini gue cukup merasa kesal sangat, how dare you!!!!!!!!!!!)

Sudah? Apakah tim Jepang rela dipermalukan seperti itu? Well, untungnya sang pelatih alias bapaknya Riko (Riko itu pelatih tim basket Seirin, cewek) menantang balik tim Amerika untuk extend seminggu lagi dan nanti akan berhadapan dengan tim yang akan dibentuk olehnya. Dia pun bertaruh kalau misalnya tim Jepang kalah, dia akan harakiri (menusuk kemudian merobek perut dengan pedang, alias bunuh diri--- WTH).

Lalu siapa saja anggot dari tim yang dibentuk bapaknya Riko?

Siapa lagi selain Kiseki no Sedai. Beserta Kuroko dan Kagami. Dengan pemain cadangan Wakamatsu (senpai Aomine), Hyuga (senpai Kuroko dan Kagami), dan Takao (partner Midorima di Shutoku-SMA Midorima)

Dan pertandingan pun dimulai: Team Jabberwock (Amerika) vs Team Vorpal Swords (Jepang)

Oiya gue sama sekali belum mengenalkan tim Amerika ya. Kebetulan cuma ada 2 orang yang menonjol di situ, yaitu Nash Gold Jr (blonde) dan Jason Silver (si tindik bibir).

Gue ga akan menceritakan kejadian demi kejadian di pertandingan (karena ingatan gue cukup payah) jadi gue menceritakan yang gue inget saja ya wkwkwkwkwk.

Di sini Kise dan Aomine kombi bareng dan rasanya susah banget untuk ga teriak saat mereka kombi. Pas liat mereka kombi itu sangat-sangat indah. Kise dengan perfect copy kemudian Aomine yang super cepet itu ahaaaaa gila indah banget.

Murasaki being Murasaki, gue sangat senang dengan dia yang berkembang jika dibandingkan saat di season 2. Dia tetap pemalas tapi pada akhirnya dia berusaha keras agar ga kalah karena dia lebih ga suka dikalahkan daripada berusaha keras wkwkwkwk. Pas dia dikucir, rasanya dunia ini terasa lebih indah. Murasaki kinda my favorite in this movie...

Dan ini dia yang membuat gue cukup sakit hati:

Gue menyukai Midorima Shintarou. Midorima is my favorite character. Sepanjang season 1-3 gue ga ragu menempatkan dia di atas semua karakter sebagai favorit gue. Dan seperti yang gue bilang sebelumnya, ada Takao sebagai pemain cadangan di situ, dia adalah partner Midorima pas di SMA. Dan jika kalian tahu juga, jarang orang yang bisa memahami kelakuan dan sifat Midorima, salah duanya adalah Akashi dan Takao ini.

Saat pertandingan berlangsung sengit dan sangat susah untuk melakukan 3 point karena defense lawan yang sangat ketat, tiba-tiba Akashi bilang, ada cara untuk memasukkan dengan cara 3 point (Midorima adalah ahli 3 point). Dan ITU ADALAH TEKNIK YANG SAMA YANG DIGUNAKAN OLEH MIDORIMA DENGAN TAKAO. Midorima dan Takao pertama kali menggunakan teknik itu pas berhadapan dengan Akashi pas Winter Cup. Kemudian di pertandingan ini Akashi (yang memang super jago) melakukannya (tanpa latihan kan? KAN?) dengan Midorima.

OH GOD MY HEART CAN'T HANDLE THIS. Ini bukan berarti gue ga menyukai kombi mereka, percayalah tak berbeda jauh dari pairing favorit gue (Takao & Midorima) ada Akashi & Midorima di bawahnya.

Tapi dengan kata-kata Takao semacam, "Rasanya menyebalkan sih, tapi mereka benar-benar cocok (serasi, pas, semacam itu) dalam melakukannya." OH TAKAO I'M SO SORRY. I'm so sorry (gue mengucapkan ini berkali-kali dalam hati pas nonton di bioskop, harfiah). Kalau ga salah kata-kata yang diucapkan Takao ada "Kuyashi"-nya ya? Yang artinya ada sedikit rasa jengkel dan jealous di dalamnya. Well, itu adalah teknik yang dia ciptakan dengan Midorima, it's so obvious kalau dia kesel ada yang bisa juga (selain dia).

Btw, pas gue nulis ini lagi-lagi hati gue merasa hancur.

Sekali lagi, I don't hate Midorima & Akashi pairing. Seriously, Akashi is my favorite too, especially Oreshi. Tapi ga bisa dipungkiri gue cukup terluka juga.

Lalu Akashi yang punya 2 kepribadian itu, selalu tampak ganteng dan berwibawa, aaaghhh gila, ganteng parah. Setiap framenya dia super ganteng. Setiap bergerak dia super keren. Setiap napasnya dia terlihat sangat indah (ucap orang yang mengatakan Midorima favoritnya). Ada kejadian yang cukup mencekam juga yang membuat hidup Akashi berubah selamanya.

Sebetulnya akhir dari pertandingan ini udah bisa ditebak dari sejak janji bapak Riko ya hahahah. Tapi ini ga mengurangi keseruannya sih. Kalau kamu sudah menonton TV seriesnya pastikan untuk menonton movie ini juga. Buat gue yang hanya menyukai Kiseki no Sedai (dengan sepenuh hati) buat gue ini adalah must watch movie sih.

Kasih skor: 8/10

Yang gue kecewakan kenapa pemain cadangan ga main sama sekali wkwkkwkww. I need Takao. Dan pertanyaan terbesar gue: Kok itu tim Ameriki bisa bahasa Jepang.

Di akhir cerita ada sesuatu yang berbeda dari komik, dan setelah credit ada adegan tambahan. Kalau kamu nonton di bioskop, jangan pulang dulu (masih tayang ga sih wwkkwkw)

Gue akan mengakhiri kesan-kesan gue saat menonton Kurobas Last Game ini, maaf kalau ada tokoh yang ga gue ceritakan (Kuroko dan Kagami) pada dasarnya mereka berperan banyak kok hahahaha. Kalau mau gue urutkan mungkin bintangnya adalah Akashi dan Kagami dibantu Kuroko dan Aomine.

Jadi alasan gue kurang membahas mereka... yah kan udah gue sebut itu di atas.

Selamat menonton :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar