Pages

Sabtu, 11 Mei 2019

Bukan Review, Hanya Racauan Avengers End Game

(postingan ini akan di-update bertahap karena gue merasa belum puas)

Halo, sebelumnya gue dah ngetik panjang (kalau gue bilang panjang ya panjang) tentang Avengers End Game. Di situ gue harfiah menceritakan 80% cerita filmnya wkwkwk yang setelah gue pikir-pikir lagi, "buat apa coba?", sementara yang mau gue tekankan di sini adalah cercaan, ketidaksukaan gue kepada film ini. Jadi, daripada isi post-nya sepanjang tol Cipularang, gue lompati saja bagian cerita filmnya dan langsung ke bagian ... cercaan.

Gue peringatkan sekali lagi, buat gue End Game itu tidak sesuai harapan, alias bisa gue katakan jelek. Kenapa? Nanti akan gue jelaskan di bawah, tetapi gue akan beri penjelasan dulu tentang penilaian ala gue:

1. Pastinya gue berusaha objektif, tidak berdasarkan 1 karakter kesukaan saja. NAMUN, gue akan tetap menggunakan personal feeling gue dalam menilai. Namanya juga selera orang beda-beda. Jadi maafkan kalau gue terkesan bias sama 1 karakter. Karakter kesukaan gue adalah Bucky Barnes, Steve Rogers, dan Loki (gue ambil top 3 aja)

2. Gue adalah orang yang, sayangnya, memberi porsi lebih di bagian ending. Ibarat kalau secara keseluruhan film itu bagus, tapi kalau endingnya nggak bagus (sekali lagi ini masalah selera), ya gue bisa menurunkan nilainya amat sangat drastis.

Intinya gue gak berharap ada yang setuju sama pendapat gue ini, tapi kalau iya, kita bisa ngobrol. Kalau kalian nggak setuju, percayalah, gue sudah tau kenapa kalian nggak setuju dan gue menghormati alasan kalian apa pun itu.

Kita mulai saja.


1. Di bagian awal kenapa juga Steve menjadi orang pertama yang nyamperin Tony? Wiiihii kalau kalian Stony shipper pasti bakal sumringah ga keruan!!!! Ya gue mengerti ini fanservice, tapi menurut gue ini KELEWATAN. Dua puluh sekian hari gak ketemu Tony, Pepper HARUSNYA jadi orang pertama yang nyamperin Tony. Bahkan sebelumnya pun Pepper berada di depan Steve, Natasha, dan Rhodey. Jadi dari logika pun, Pepper harusnya yang duluan nyamperin. Toh Tony di pesawat selalu ngomongin Pepper, jadi pas kalau Pepper yang menyambut. Kecuali, Pepper gak ada di situ, telat, atau gimana. Yah itu pemikiran gue aja, sih, tapi jelas buat gue itu mengganggu. Kalau dibalik urutannya (Pepper baru Steve) gue gak akan seribut ini.

2. Kenapa Captain America gak brewok lagi? Asli di Infinity War dia gantengnya gak bercanda! Tapi ya sudahlah, anggep aja dia nganggur makanya nyukur terus. Yang gue agak bingung... kenapa style berpakaian Steve Rogers berasa gak konsisten amat sih apalagi yang ini: 

Padahal sebelumnya dia udah sekeren ini:

Dude, what's happening to you? Gegara di akhir pen balik ke ... masa lalu jadi lu berpakaian agak... jadul? Cih.
Eniwei ini literally my personal taste aja, tapi gue yakin banyak yang menyayangkan kalau Steve ga brewok seperti di IW. Dan buat gue sendiri, setelah dia mencukur jenggotnya itu, dia berubah jadi Steve yang... lain.

3. Steve menjadi leader di grup berisikan orang-orang masih gagal move on bahkan setelah lima tahun Thanos melenyapkan setengah populasi bumi. Di situ sang director, Russo, hadir sebagai cameo menceritakan kesedihannya tentang kekasihnya (yang juga sesama laki-laki, jika kalian menyimak) yang hilang lenyap saat kencan mereka. Namun Steve menanggapi ceritanya bukan dengan pengalaman yang sama, seperti menceritakan betapa sedihnya dia ketika sahabatnya Bucky dan Sam lenyap karena Thanos. Tidak. Apa yang dia ceritakan sebagai bentuk empati kepada orang-orang di grup konseling itu?

"Yah gue juga ketika menemukan 'love of my life' tahun 1945 malah membeku."

Wait a minute, Steve? Dari mana relevansinya? Did ya want to say that you suffer the most?  Kayak, "Wah, gue lebih parah lagi, coy"?? Maksud gue, kenapa gak ikutan bilang tentang Bucky, Sam, Wanda, dan siapa saja yang bertarung bersama lu selama ini, kan sama ya kasusnya tentang Thanos. Apa kalau masalah kekasih lu juga harus membalas dengan kekasih (padahal kalian juga gak pacaran hellowww)? Peggy bahkan udah meninggal dengan tenang sejak 7 tahun yang lalu dan lu ada di pemakamannya! Lu sudah move on kan setelah 3 film Captain America dan 3 film avengers sebelumnya? APA INI STEVE YANG LAIN????

4. Captain Marvel digambarkan sebagai our Lord and Savior (ya setidaknya di IW after-credits) tapi nyatanya doi TIDAK segitunya. Apalagi jeda 5 tahun itu benar-benar kayak momen "apaan sih" banget. Lima tahun tanpa perlawanan, secercah ide, hanya sebagian meratapi dan sebagian move on? Mungkin gue yang salah karena terlalu berharap dia bakal menjadi kunci dari pertarungan dengan Thanos. Yang malah berakhir dengan Thanos mati di 20 menit pertama dan kayak "Oh, udah gitu doang?!" Peran Captain Marvel sampai akhir pun gak segitunya seperti yang gue harapkan sih. Ya gitu doang. Entahlah, gue cukup kecewa aja karena gue menaruh ekspektasi tinggi sejak nonton film Captain Marvel.

5. Hawkeye dan Antman dibikin lebih bersinar di sini tapi bertolak belakang. Hawkeye menjadi seorang rounin yang pergi mengembara dan membunuh orang... jahat. "Ah, dia berserk karena keluarganya lenyap". Namun, gue sempet menyangsikan apakah dia benar-benar bakal se-berserk itu seharusnya? Berbeda dengan Scott Lang yang setelah dibebaskan tikus dia langsung berpikir bagaimana cara mengembalikan Hope dan keluarganya. Scott gak memilih berserk. Yah memang Scott masih memiliki Cassie, tidak melalui lima tahun, tapi yang gue permasalahkan bukan itu. Kenapa Hawkeye dibikin sebagai pembunuh ketimbang OOC jadi selebgram yang lebih ramah lingkungan seperti Bruce Banner alias Hulk? Karena gue yang awalnya agak setuju dengan konsep "Natasha menjadi korban di Vormir" perlahan berubah menjadi "Tapi Hawkeye bunuh orang di mana-mana (terlepas dari jahat atau tidak) mending dia aja gak sih walau dia punya keluarga, dia kek udah tercemar". Hal itu pun membuat gue agak geram ketika Hawkeye dipasangin dengan Natasha ternyata semacam "kebetulan" aja ketimbang mereka sudah tau konsekuensinya untuk mendapatkan batu Soul. Yah gue mikirnya Nebula pas bilang: "Thanos dan Gamora ke sana dan Thanos balik sendiri" itu membuat mereka dipasangkan seperti itu. Soalnya, kalau mereka salah pasangan misalnya Nebula dan Rhodey yang ke sana... kan game over. Natasha dibikin berantem sama Clint di akhir juga akal-akalan banget biar menarik emosi penonton haha, padahal emang pengen matiin Natasha aja lu pada kan, Russo? Helah. Gak bisa apa bikin dia mati dengan cara yang lebih keren daripada "aku... aku.... nggak... aku!" begitu. "See you in a minute" tidak pernah terjadi sampai selamanya :(

6. Natasha tidak mendapat pemakaman bahkan setelah apa yang sudah dia korbankan. Ini emang sesuatu yang luar biasa. Kalian taulah kalau Natasha yang selalu standby untuk mendapat informasi dari teman-teman lainnya jika ada info yang bisa membantu mereka untuk mendapatkan orang-orang yang terhilang itu. Dia masih bersedih setelah lima tahun berlalu, dia masih berharap keluarganya yang adalah teman-temannya itu kembali.


Dia juga satu-satunya yang bisa menyadarkan Clint. 

Walau gue tau Natasha pasti gak akan ragu-ragu buat mengorbankan dirinya pas di Vormir, dan gue yakin dia ga bakal mikirin masalah dia bakal dikenang atau nggak, ASALKAN teman-temannya bisa kembali dan hidup, tetapi karena dia tokoh sebaik itu dan kematiannya begitu penuh pengorbanan, mbok ya kenapaaaa ga dibikin adegan pemakaman sendiri seperti Tony Stark di akhir film? Atau kalau terbeban untuk dia seorang (ya Russo ya?) dibikin berdua sama Tony gitu lho. Sekalian. Hemat juga kan? Penonton dan fans pun terobati lho. Kayak, ah kesayangan gue di-respect atas pengorbanannya :")

7. Ketika batu terkumpul, Bruce, Rocket, Thor, Steve, Tony, Scott, Clint, Rhodey berkumpul di ruangan, bersiap dengan baju tempur mereka, waspada semua, tapi gak ada yang sadar... "NEBULA GAK ADA DI RUANGAN!!!!" Emangnya mereka gak inget sama Nebula??? Hal yang super aneh. Setelah ditinggal Natasha, mereka langsung lupa sama satu-satunya personil perempuan di situ? WTF. Kebodohan mereka akhirnya membuat Thanos dateng. Bahkan kalimat, "Hei mana Nebula?" juga gak terucap.

"Ya kali dia izin ke WC!" ucap temen gue. Iya kaliii. Itu kan kejadian penting, kayak akhir dari perjuangan mereka gitu, ya kali dia ga hadir di situ.

8. Kenapa selama film Thor gak pernah nyebut Loki satu kali pun? T_____T Sebagai keluarga terakhir yang tersisa dan berakhir dengan terbunuh tepat di depannya, apa aneh kalau Thor mengingat Loki barang satu kali saja. Bahkan ketika kembali ke Asgard 2013, doi yang melihat Loki di sana  tidak terlihat rindu sama sekali. Dia jelas kangen sama mamanya yang sudah meninggal sejak lama, tapi adiknya...? Ayolah!

"The sun will shine on us again" adalah hal yang gue percaya sejak IW kalau Loki gak setolol itu nyerang Thanos pake piso roti. Gue masih percaya itu bagian dari rencana doi. Gue masih meyakinkan diri kalau dia nggak mati. Sedih gue karena Loki gak dikenang 1x pun di EG.

9. Hmm gue liat di mana gitu, Russo bilang kalau mereka tidak yakin Captain Marvel mampu meng-handle "snapping" itu. Yang gue kayak, wtfff? Jadi hanya Bruce aja? Yang bahkan tangannya nyaris copot itu, dan Russo bilang lukanya permanen! Ini masih menyambung di poin 4 sebelumnya, kalau Capt Marvel agak ditahan-tahan di sini. Terlebih lagi memang syuting Captain Marvel dimulai sesudah syuting End Game ini, yah gak heran sih ya, agak gak sinkron. Dan pas Tony mengambil batu-batu, itu sejuta avengers di situ seakan duduk diam menikmati pertunjukan Tony Stark. Bahkan Steve yang dibikin pingsan, langsung bangun untuk menikmati pengorbanan Tony terakhir kali. Seriusan deh kalau diliat-liat lagi agak aneh. Kayak Thor bertarung sendiri, Captain sendiri, Tony sendiri. Kayak musuhan. Tetapi semua keanehan itu dihempaskan oleh kematian Tony Stark. Semua terdistrak dengan hal itu dan Russo berharap pengorbanan Tony akan membayar semua keanehan di filmnya dan semua langsung tutup buku dan berucap, "Omg Tony Stark!! End Game bagus bangett. Best movie in the world! 10/10" gitu. Sayangnya gue bukan die-hard fans Tony Stark, jadi gue terdistrak hanya sebentar sampai gue melihat ending-nya. Ending-nya sendiri adalah sebuah kesampahan yang membuat film ini hancur seketika di mata gue. Apa itu? Ada di poin terakhir (tapi bukan terakhir banget sih).

10. Steve mengembalikan batu dengan mesin waktu, tapi terakhir-terakhirnya dia detour (puter balik) ke zaman dia bisa bertemu dengan Peggy kemudian berdansa, dan MENIKAHINYA. Sebuah ending yang super antiklimaks. Kenapa? 

* Peggy dikisahkan di Agent Carter kalau dia punya suami dan 2 anak. Yah, kalau kata kalian Steve menikahi Peggy itu adalah Alternate Universe, ya itu benar. Tapi apa kalian sebagai orang berotak dan punya akal sehat bakal berbuat hal yang sama seperti Steve? Peggy belum tau suami dia siapa, tapi Steve punya ingatan itu! Dia tahu kalau Peggy akan memiliki suami dan ITU BUKAN DIA. Dia tau Peggy akan hidup bahagia seperti yang dia katakan di CA: Winter Soldier. "I have lived a life, my only regrets is you didn't get to live ... yours." "The world has changed and none of us can go back. All we can do is our best, and sometimes the best that we can do is to start over."

Yang kalau kita simpulkan adalah: MOVE ON, STEVE ROGERS! Peggy sebagai supportive friend, orang yang mencintai Steve berharap kalau Steve akan juga mempunyai hidup seperti dirinya dan caranya adalah memulai dari awal. Bukan harus dengan Peggy. Ya benar, kan? Seharusnya memang seperti itu!

Kalau ada yang berteori, suami Peggy selama ini adalah Steve Rogers, tolong nonton Agent Carter sebanyak 2 session itu ya nak. Gue pun belom nonton tapi berdasarkan ceritanya jelas Peggy punya kisahnya sendiri. Dan kalau Steve adalah suaminya selama ini berarti Marvel merusak original timeline-nya sendiri, menyangkal film buatannya sendiri.

Gue akan berikan alternatif ending: Steve kembali hanya untuk berdansa, karena memang HANYA ITU janji yang belum dia tepati. Tapi apakah dia berjanji untuk menikahinya? Nggak. "Ta-tapi kan Steve mencintai Peggy dan Peggy juga mencintai Steve." Iya. Tapi Steve Rogers yang Peggy cintai saat itu bukanlah Steve Rogers dari masa depan. Sama seperti Frigga (mamanya Thor) yang bilang, "Kamu bukan Thor yang kukenal," itu artinya Thor di masa lalu TIDAK SAMA dengan Thor masa depan. Dan kalau Peggy akhirnya mau sama Steve dari masa depan, apa nggak membuat karakter Peggy terlihat agak (maaf) bodoh? Lah Steve yang dia cintai lagi membeku di sana kok, dia mau-mau aja sama yang KW SUPER. Gue yakin Peggy gak setolol itu. Gue sebenarnya ga harus mengungkit ini sih, tapi siapa yang mencium keponakan dari wanita yang dia cintainya waktu Civil War? Terus sekarang dia punya ingatan itu dan tetap menikahi Peggy? Kedengarannya menjijikkan sekali ya, Steve!

* Steve tidak sendirian walau ditinggal Tony dan Natasha. Dia masih punya Sam, Wanda, T'Challa, dan lain-lain. Terlebih lagi, dia punya Bucky. "Even when I had nothing, I had Bucky."-- Steve Rogers (CA:WS). Kalian tau betapa berjuangnya Steve ketika dia harus menyadarkan Bucky yang ter-brainwashed, di ending dia bahkan terkesan gak peduli lagi sama nyawanya! Dia rela mati asal dia gak harus bertarung dengan Bucky. Belum lagi masalah Civil War yang jelas dan SUPER JELAS temanya adalah, "Aku akan bertarung dengan seisi dunia asalkan sahabat gue, Bucky, selamat." Bahkan bertarung dengan Tony pun dia ladenin. Demi Bucky! Di IW pun dia kembali ke Wakanda yang disebutnya "Home", yang entah kenapa dia bilang begitu, mungkin karena ada Bucky di sana.


Bukan mendiskreditkan teman-teman lainnya tapi Bucky itu spesial. Dia itu semacam teman seperjuangan Steve sejak awal, sejak kecil, bahkan setelah mereka bertemu kembali di CA:WS, dia satu-satunya yang tersisa dari generasinya, sesuatu yang paling berharga buat dia, yang pasti akan terus dia jaga (makanya terciptalah Civil War) dan tidak akan pernah dia abaikan. Inget kan pas Steve ketemu dirinya sendiri di 2012? Apa yang membuat 2012!Steve melepaskan cengkeramannya? Karena nama Bucky disebut. Hal itu tetap sama seperti di Civil War saat Steve terdistrak Rumlow yang mengatakan, "Your pal, your buddy, your BUCKY," dan saat membicarakan Bucky, Steve langsung lengah dan membuat Rumlow meledakkan diri. Bucky adalah BAGIAN dari hidup Steve. TAPI KENAPA dia bisa-bisanya meninggalkan sesama "man out of the time" alias sahabatnya itu, bagian dari hidupnya itu, untuk kembali ke masa lalu?



Gue akan berikan alternatif ending: Steve mengajak Bucky ke masa lalu juga. Udah gue gak tau lagi, gue agak gak setuju juga sih sama ending itu. Soalnya masih berkesan kalau Move On bukan sesuatu yang tepat untuk dilakukan, lagi pula masih ada Sam dan Wanda, terkesan egois aja kalau mereka tiba-tiba balik dan tinggal di masa lalu.

Ada yang bilang Bucky tau, mungkin dah dikasih tau Steve. Tapi gue berpikir, nggak, Steve pasti gak ngasih tau. Dia tau karena dia mengenal Steve sebaik itu. Makanya mungkin pertahanan terakhir dari Bucky (dengan maksud agar Steve ga pergi) adalah dengan ucapan, "I'm gonna miss you." Nyatanya Steve tidak kembali "secepat" itu. Walau begitu, gue tau Bucky bukanlah tipe yang akan men-judge Steve sebagai pengkhianat. Dia pasti senang jika temannya ikut senang, bisa dibilang itulah kebahagiaannya. Dia mungkin juga tau kalau dia tidak punya hak untuk menghalangi Steve dan dia memang sudah merasa tidak se-worth-it itu untuk terus diperjuangkan Steve sejak Civil War. Yang awalnya Steve menentang pemikiran Bucky itu, tapi di akhir End Game Steve seakan mengiakan.

(saya akan menangis dulu)

Hasilnya? Kalimat "Cause I'm with you till the end of the line" menjadi kalimat picisan yang pernah dilontarkan Steve saat CA:Winter Soldier. Kalimat Bucky saat CA:TFA: "No, no without you!" ternyata hanya pertemanan yang bertepuk sebelah tangan, karena Steve bisa melaju tanpa Bucky, tapi Bucky, sedihnya, belum bisa melaju tanpa Steve. Dia masih membutuhkan Steve, tapi Steve tidak merasakan hal yang sama. (Gue bahkan tidak akan repot-repot menjelaskan betapa brengseknya Russo mendeskripsikan Bucky sebagai damaged character)

Well, Steve memang kembali, tapi dengan wujud yang sudah tua, nyaris expired atau mati. Gue juga gak ngerti pastinya kenapa harus di saat dia sudah setua itu. Mungkin menunggu Peggy meninggal atau bagaimana, tapi buat gue itu ga penting banget dia balik, yang kesannya dia balik saat udah gak bisa lagi jadi Captain America dan yah udah ngasih-ngasih aja tu shield dengan dalih "Sam, kamu adalah the next Captain America."

Terserah, gue dah ga peduli kalau kalian ga sependapat sama gue, gue dah sangat dan super kecewa sama karakter Steve yang ini, yang gue pikir tidak seperti itu, SEHARUSNYA.

* Steve yang kembali ke masa lalu pun seakan mengesankan dia yang super egois, yang sebenarnya gak pernah ada dalam kepribadian dia sejak awal. Dia yang alih-alih kabur karena ada granat, justru malah menutupi granat dengan tubuhnya sendiri. Dia yang alih-alih loncat dari pesawat saat akhir CA:TFA, justru menerbangkannya ke arctic biar ga menabrak daerah yang padat penduduk. Tapi dia di End Game justru memakai mesin waktu yang niat awal dibuat untuk menyelamatkan dunia dan mengembalikan realita yang ada, malah dijadikan untuk memenuhi hasratnya sendiri. Lalu bagaimana dengan yang lain? Bucky sendiri? Kalau liat riwayat hidupnya, kasihan banget. Brainwashed selama 70 tahun? Yang bener aja!! Trus bagaimana dengan Wanda? Mungkin dia rindu dengan abangnya dan Vision. Bagaimana dengan Thor? Kenapa dia lebih memilih untuk tetap di masa sekarang ketimbang terpikir untuk kembali ke masa lalu dan hidup di saat Asgard ga pernah hancur dan penduduknya masih hidup semua? Karena Thor tau dia hidup di masa sekarang bukan di masa lalu, dan yang terbaik untuk menghormati semua yang sudah mengorbankan hidupnya untuk kehidupan ini adalah move on dan menjalani hidup ke depan sebaik mungkin. Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Steve Rogers, mungkin.

"For goat's sake, Deb, ini pertama kalinya dia egois, biarin aja kek." Iya, dan itu menghancurkan semuanya. Gue gak akan menjadi fans Captain America kalau dia planga plongo alias belagak move on di film-film sebelumnya tapi di akhir menye-menye karena melihat Peggy lagi. Yang bahkan di tahun 1970 itu Peggy harusnya sudah bersuami. "Lah terus kenapa ada foto Steve di sana?" Ya itu bisa-bisanya Russo atau M&M aja, biar dikira Peggy juga dianggap gagal move on. Tch. Apa dia Steve yang sama di CA:TFA, WS, CW, dan Avengers: IW? Gue pun bertanya-tanya, apa mungkin gue salah mengira karakter dia dari awal? Apa gue terlalu naif karena menganggap dia selama ini baik hati, tidak egois, sayang sama temannya, tidak menukar nyawa dengan sesuatu apa pun, bahkan tidak berkompromi walau seluruh dunia menentang? Pada akhirnya dia menukar hidupnya dengan sebuah cinta masa lalu? Segitu beratnya kah merelakan dansa lu dengan Peggy, Steve? Segitunya hebatnya kah hasrat lu akan Peggy sehingga sisa hidup lu yang harusnya bisa lu habiskan dengan menjadi hero sampai akhir hidup lu, malah menjadi suami orang yang mungkin hanya di rumah aja dan hidup bahagia? Siapa yang sejak awal berbohong demi masuk militer? Siapa yang mengabaikan pendapat sahabatnya sendiri untuk hidup tenang sebagai orang biasa karena dia merasa HARUS ikut membela negara? SIAPA?

https://www.fandango.com/movie-news/exclusive-interview-the-avengers-endgame-writers-break-down-the-biggest-moments-in-the-movie-spoilers-753736

To be honest, sebetulnya dibanding sama Peggy yang cuma sebentar itu, masa Steve gak naruh perasaan sama Natasha sih? Well, kalau Marvel mau mainnya, no homo, kenapa dia gak masangin Steve dan Natasha aja? Kalau dia bisa seenaknya bikin Steve dan Sharon, apa gak lebih masuk akal Steve dan Natasha aja? Cuma temen? Terus sama Sharon yang "baru" kenal langsung horny main cium-cium aja itu lebih oke? Lebih masuk akal sama Natasha-lah. Harusnya sih lebih masuk lagi chemistry Steve sama Bucky, tapi ntar dikira homo. Kalau Bucky dari awal adalah cewek, pasti langsung dijodohin tuh sama Steve. Pffft, ketauan kok, Marvel.

Begitulah cercaan dan racauan gue terhadap Avengers: End Game. Sungguh disayangkan gue ga bisa ikut sebahagia orang-orang lain yang menonton film ini. Gue tidak terlalu menaruh harapan yang tinggi, gue hanya berharap Steve dan Bucky bisa mempunyai perpisahan yang layak (asumsi gue sejak awal adalah Steve mati), nyatanya mereka memang berpisah, tapi perpisahannya tetap bentar doang bahkan jauh lebih jelek daripada semua film yang ada mereka berduanya.

Yah benar, gue memang terlalu terfokus pada mereka berdua makanya gue kecewa dengan ending-nya. Benar sekali gue sangat nge-ship mereka, baik platonic atau romantic (some said it's obvious Bucky is gay and Steve is Bi, tapi gue gak pernah fokus di masalah seksual sebetulnya, walau ya jelas memang sih hhaaa), gue cuma pengen mereka terus bersama. Gue cuma pengen kalimat "Best friends since childhood, Bucky Barnes and Steven Rogers were inseparable on both schoolyard and battlefield" itu beneran terjadi. Gue selalu merasa kalimat "Cause I'm with you till the end of the line" adalah level teratas dari sebuah pertemanan. Gue selalu lemah untuk sebuah kisah pertemanan, terutama teman masa kecil. Gue punya banyak karakter kesukaan yang didasari karena dia punya sahabat masa kecil yang baik, yang pengertian, yang selalu ada buat dia. Makanya dari semua karakter di MCU, Bucky otomatis menjadi favorit gue karena dia baik banget dan dia punya sahabat bernama Steve Rogers. Steve pun walau melalui proses yang lebih lama, resmi menjadi favorit gue karena... ga mungkin gue ga menyukai sahabat dari seorang yang gue suka dan gue suka dengan kepribadian Steve. Setelah 3 film Captain America, gue meyakinkan diri kalau gue suka dengan karakter Steve Rogers. Gue tidak mengharapkan mereka menikah di akhir, hanya saja jangan pisahkan mereka untuk keseribu kalinya, Marvel.




"Mereka udah dewasa, Deb! Menurut lu aja, emangnya Bucky perlu terus-terusan sama Steve?!" Setelah Civil War, kapan mereka pernah bersama terus dalam jangka waktu setahun aja? Kapan? Bucky perlu Steve karena dia man out of time seperti Steve, dia hidup di zaman tanpa teman, tanpa siapa-siapa, selain Steve. Dia pun saat Infinity War aja bisa menjadi Bucky apa adanya bukan Bucky yang ter-brainwashed, walau masih semi-stable menurut pengakuannya sehingga, seharusnya, Steve harus tetap bersamanya. Dan Steve butuh Bucky juga, karena seperti yang gue bilang, Bucky itu sahabatnya sekaligus satu-satunya yang tersisa dari generasinya. Kalau Steve ga butuh dan menganggap Bucky ga penting, dia gak akan repot-repot menyadarkan Bucky di CA:TWS dan di CA:CW menentang dunia, kan? JANGAN PERNAH MEMBANTAH KENYATAAN ITU! Kalimat till the end of the line yang diucapkan oleh keduanya adalah bukti cinta pertemanan mereka. Satu-satunya yang bisa merusak itu semua adalah ke-OOC-an Steve Rogers di akhir END GAME, AT THE END OF THE END GAME!




Ini film terakhir dari fase 3 MCU, dan akhir dari Avengers dengan original member-nya, tapi melihat endingnya seperti ini, gue bahkan bisa menempatkan film ini di list agak bawah dari semua film MCU yang pernah gue tonton. Penutup dengan ending terburuk. Akan lebih mudah buat gue seandainya gue tetap ngefans sama Tony Stark aja sejak awal, seperti yang gue lakukan sampe sekitar tahun 2017(?). Sayangnya tiba-tiba gue menonton seluruh film MCU dan jatuh cinta pada Loki dan Bucky, kemudian berakhir dengan ketidakpuasan serta kekesalan tiada henti.

Avengers End Game: 6.5/10

(6 karena gak mungkin gue kasih 5. Tambah 0,5 karena pengorbanan Natasha dan Tony.)

------edited 13 Mei 2019------

Oke sebenarnya gue gak pengen terlalu mengeluarkan semua uneg-uneg gue di sini (iya ini belom semuanya memang, ada yang gue simpen dalam hati aja) tapi setelah membaca ini:


https://www.ign.com/articles/2019/05/12/avengers-endgame-screenwriters-say-captain-america-is-the-father-of-peggy-carters-children?sf102613595=1
... Kesabaran gue mencapai batasnya. Seperti yang gue bilang sebelumnya, ada teori yang bilang kalau suami Peggy sejak awal adalah Steve, nah gue gak setuju karena logiknya harusnya masa lalu diubah tidak mengubah masa depan seperti yang mereka gencarkan dari awal. Berarti yang terjadi adalah adanya alternate universe, yang sayangnya hanya Russo saja yang mengiakan konsep ini, bukan M&M.
https://twitter.com/getFANDOM/status/1125549350581465089

Jadi karena gue masih percaya sama konsep alternate universe, maka gue percaya suami Peggy di original timeline bukan Steve Rogers. Russo juga bilang seperti ini:
https://www.hollywoodreporter.com/heat-vision/avengers-endgame-directors-explain-captain-america-ending-scene-1207742
TAPI KAN YA ANEH BANGET. Seakan mereka membuat film yang berbeda karena konsep ini jelas bukan mirip tapi bertolak belakang. Ini adalah sesuatu yang meresahkan gue sejak interview ini di-published. Ini bukan lagi masalah "terserah imajinasi penonton/fans" kan? Ini udah ngerusak konsep cerita. Tim Russo dan tim M&M seakan mengiakan semua headcanon fans yang ada yang saling bertolak belakang. Jadi Peggy dan Steve menikah di alternate universe lain? Russo bilang iya, M&M bilang nggak. Jadi Peggy dan Steve menjadi suami istri sejak dulu? Russo (secara tidak langsung) bilang tidak, sementara M&M bilang iya. Film Marvel tersampah yang pernah ada jadinya. Tidak ada konsep yang jelas dan valid di sini. Semua dianggap benar sekaligus disangkal kebenarannya pada saat yang bersamaan. Why? Sebagai film terakhir di fase 3 ini sebuah kegagalan apa gimana? How can you even said this is a good film, yang bahkan konsep antara Director dan Writers-nya GAK SAMA? Gue jelas gak suka sama hal ini. Ini terlalu fatal dan sayangnya ini terjadi di film sekelas Marvel, bahkan di film terakhir, yang menjadi akhir dari semua film MCU dari fase 1-3! Namun di End Game ini seakan menyangkal cerita, character development yang udah dibentuk di film-film sebelumnya!!!! Gue gak bisa lagi berbaik hati, gue benci sama endingnya dan penjelasan yang tidak konsisten dari Director dan Writers.

Mungkin gue harus menurunkan skor dari film ini. Sebelumnya gue memberi nilai 6.5 ya, ternyata masih ketinggian. Tanpa menjelekkan faktor-faktor lainnya seperti visual effect, cinematography, music, sound effect, dll, gue harus memberi nilai 4/10 ke film ini. Tambahan 3 poin karena pengorbanan Natasha dan Tony!

Terlalu fatal kesalahan lu semua, Russos dan M&M. Gue ga pernah memberi nilai sejelek ini kepada semua film apa pun. Tapi karena ekspektasi gue terhadap film ini lebih tinggi dari mereka, jadi gue juga rela memberi nilai rendah karena menghancurkan ekspektasi gue bahkan memberi gue kekesalan tiada henti sejak gue menonton film ini pertama kali, sampe gue membaca interview-interview absurd kalian. Yang paling bener di sini cuma Tony Stark, dan gue bersyukur dia nggak disampahin seperti kalian menyampahi banyak karakter lain, yang tidak akan gue jelaskan tentunya. Gue gak tau Stan Lee bakal bereaksi apa liat kalian menangani film ini, tapi semoga dia ga balik dari kubur untuk menghantui kalian seumur hidup. Namun kalau itu terjadi, gue sih paham kenapa. Bye.


Eniwei kalau kalian pengen tau berapa gue kasih nilai ke Infinity War... doi gue kasih nilai 9/10.

Oiya, walau gue bilang 6, bukan berarti film ini B aja di bagian efek dan lain sebagainya. Seperti yang gue bilang gue orang yang suka memberi porsi paling tinggi di bagian Ending jadi yaaa gini deh hasilnya. Eniwei, kalau disuruh menyebutkan hal terbaik yang ada di End Game, itu adalah Bucky Barnes datang ke pemakaman dengan jaket bomber dan serius DIA SUPER DUPER GANTENG! Cakepnya luar biasa dan sangat menyejukkan hati gue :") Alasan kenapa di kesempatan gue menonton EG untuk kedua kalinya, gue nggak memilih meninggalkan studio sampai credit muncul. Demi melihat Bucky Barnes dan jaket bombernya. Dari semua Bucky gondrong yang ada (sejak Winter Soldier), inilah bentukan Bucky yang paling indah :") Yah itu aja, bagian favorit gue di End Game.


I love you Bucky Barnes!








Cheers!

Debora yang menanti serial Falcon & Winter Soldier (tidak sabar melihat SamBucky!!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar